Translate

Selasa, 16 Mei 2023

Penilaian NonTes dengan Cara Wawancara (Interview)

 

Wawancara, suatu cara yang dilakukan secara lisan yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan informasi yang hendak digali. wawancara dibagi dalam 2 kategori, yaitu pertama, wawancara bebas yaitu si penjawab (responden) diperkenankan untuk memberikan jawaban secara bebas sesuai dengan yang ia diketahui tanpa diberikan batasan oleh pewawancara. Kedua adalah wawancara terpimpin dimana pewawancara telah menyusun pertanyaan pertanyaan terlebih dahulu yang bertujuan untuk menggiring penjawab pada informasi-informasi yang diperlukan saja.

Wawancara adalah suatu tehnik penilain yang dilakukan dengan jalan percakapan (dialog) baik secara langsung (face to face relation) secara langsung apabila wawancara itu dilakukan kepada orang lain misalnya kepada orang tuannya atau kepada temanya.

Keberhasilan wawancara sebagai alat penilaian sangat dipengaruhi oleh beberapa hal:

1.             Hubungan baik pewawancara dengan anak yang diwawancarai. Dalam hal ini hendaknya pewawancara dapat menyesuikan diri dengan orang yang diwawancarai

2.             Keterampilan pewawancara

Keterampilan pewawancara sangat besar pengaruhnya terhadap hasil wawancara yang dilakukan, karena guru perlu melatih diri agar meiliki keterampilan dalam melaksanakan wawancara.

3.             Pedoman wawancara
Keberhasilan wawancara juga sangat dipengaruhi oleh pedoman yang dibuat oleh guru sebelum guru melaksanakan wawancara harus membuat pedoman-pedoman secara terperinci, tentang pertanyaan yang akan diajukan.

Langkah-langkah penyusunan wawancara :

1.             Perumusan tujuan

2.             Perumusan kegiatan atau aspek-aspek yang dinilai

3.             Penyusunan kisi-kisi

4.             Penyusunan pedoman wawancara

5.             Lembaran penilaian

Kelebihan dan kelemahan wawancara

Kelebihan wawancara yaitu :

1.       Wawancara dapat memberikan keterangan keadaan pribadi hal ini tergantung pada hubungan baik antara pewawancara dengan objek

2.       Wawancara dapat dilaksanakan untuk setiap umur dan mudah dalam pelaksaannya

3.       Wawancara dapat dilaksanakan serempak dengan observasi

4.       Wawancara dapat menimbulkan hubungan yang baik antara si pewawancara dengan objek.

5.       Data tentang keadaan individu lebih banyak diperoleh dan lebih tepat dibandingkan dengan observasi dan angket.

Sedangkan Kelemahan wawancara:

1.       Keberhasilan wawancara dapat dipengaruhi oleh kesediaan, kemampuan individu yang diwawancarai.

2.       Kelancaran wawancara dapat dipengaruhi oleh keadaan sekitar pelaksaan wawancara

3.       Wawancara menuntut penguasaan bahasa yang baik dan sempurna dari pewawancara

4.       Adanya pengaruh subjektif dari pewawancara dapat mempengaruhi hasil wawancara

Ada dua jenis wawancara yang dapat pergunakan sebagai alat evaluasi, yaitu:

1.       Wawancara terpimpin (Guided Interview) yang juga sering dikenal dengan istilah wawancara berstruktur (Structured Interview) atau wawancara sistematis (Systematic Interview) yaitu interview yang dilakukan oleh subyek evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu. Jadi, dalam hal ini responden pada waktu menjawab pertanyaan tinggal memilih jawaban yang sudah disiapkan oleh penanya. Pertanyaan itu kadang-kadang bersifat sebagai yang memimpin, mengarahkan, dan penjawab sudah dipimpin oleh sebuah daftar cocok, sehingga dalam menulis jawaban ia tinggal membubuhkan tanda cocok di tempat yang sesuai keadaan responden.

2.       Wawancara tidak terpimpin (Un-Guided Interview) yang sering dikenal dengan istilah wawancara sederhana (Simple Interview) atau wawancara tidak sistematis (Non-Systematic Interview), atau wawancara bebas, dimana responden mempunyai kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang telah dibuat oleh subyek evaluasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger