Translate

Senin, 15 Mei 2023

Penilaian NonTes dengan Cara Observasi (Pengamatan)

 Observasi (Pengamatan)

Yaitu teknik atau cara mengamati suatu keadaan atau suatu kegiatan (tingkah laku). Yang paling berperan disini adalah panca indra atau pengindraan terutama indra penglihatan. Selain itu observasi merupakan suatu pengamatan langsung terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah lakunya. Secara umum observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.

Adapun ciri-ciri observasi sebagai berikut:

·         dilakukan sesuai dengan tujuan yang dirumuskan terlebih dahulu

·         direncanakan secara sistematis

·         hasilnya dicatat dan diolah sesuai tujuan

·         perlu diperiksa ketelitiannya.

 

1.       Pembagian Observasi
Menurut cara dan tujuannya observasi dapat dibedakan menjadi 3 macam:

1)      Observasi partisipatif dan non-partisipatif

Observasi partisipatif adalah observasi dimana orang yang mengobservasi (observer) ikut ambil bagian alam kegiatan yang dilakukan oleh objek yang diamatinya. Sedangkan observasi non-partisipatif, observasi tidak mengambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objeknya. Atau evaluator berada “diluar garis” seolah-olah sebagai penonton belaka. Contoh observasi partisipatif : Misalnya guru mengamati setiap anak. Kalau observasi non-partisipatif, guru hanya sebagai pengamat, dan tidak ikut bermain.

2)      Observasi sistematis dan observasi non-sitematis

Observasi sistematis adalah observasi yang sebelum dilakukan, observer sudah mengatur sruktur yang berisi kategori atau kriteria, masalah yang akan diamati. Sedangkan observasi non-sistematis yaitu apabila dalam pengamatan tidak terdapat stuktur ketegori yang akan diamati.

Contoh observasi sistematis misalnya guru yang sedang mengamati anak-anak menanam bunga. Disini sebelum guru melaksanakan observasi sudah membuat kategori-kategori yang akan diamati, misalnya tentang: kerajinan, kesiapan, kedisiplinan, ketangkasan, kerjasama dan kebersihan. Kemudian ketegori-kategori itu dicocokkan dengan tingkah laku murid dalam menanam bunga.

Kalau observasi nonsistematis maka guru tidak membuat kategori-kategori diatas, tetapi langsung mengamati anak yang sedang menanam bunga.

3)      Observasi Eksperimental

Observasi eksperimental adalah observasi yang dilakukan secara non-partisipatif tetapi sistematis. Tujuannya untuk mengetahui atau melihat perubahan, gejala-gejala sebagai akibat dari situasi yang sengaja diadakan.

Sebagai alat evaluasi , observasi digunakan untuk:

·         Menilai minat, sikap dan nilai yang terkandung dalam diri siswa.

·         Melihat proses kegiatan yang dilakukan oleh siswa maupun kelompok.

·         Suatu tes essay / obyektif tidak dapat menunjukan seberapa kemampuan siswa dapat menjelaskan pendapatnya secara lisan, dalam bekerja kelompok dan juga kemampuan siswa dalam mengumpulkan data.

2.       Sifat Observasi

Observasi yang baik dan tepat harus memilki sifat-sifat tertentu yaitu:

·         Hanya dilakukan sesuai dengan tujuan pengajaran

·         Direncanakan secara sistematis

·         Hasilnya dicatat dan diolah sesuai dengan tujuan

·         Dapat diperiksa validitas, rehabilitas dan ketelitiannya.

3.       Kelebihan dan Kelemahan Observasi

Observasi sebagai alat penilain non-tes, mempunyai beberapa kelebihan, antara lain:

·         Observasi dapat memperoleh data sebagai aspek tingkah laku anak.

·         Dalam observasi memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala atau kejadian yang penting

·         Observasi dapat dilakukan untuk melengkapi dan mencek data yang diperoleh dari teknik lain, misalnya wawancara atau angket

·         Observer tidak perlu mengunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan objek yang diamati, kalaupun menggunakan, maka hanya sebentar dan tidak langsung memegang peran.


Selain keuntungan diatas, observer juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:

·         Observer tidak dapat mengungkapkan kehidupan pribadi seseorang yang sangat dirahasiakan. Apabila seseorang yang diamati sengaja merahasiakan kehidupannya maka tidak dapat diketahui dengan observasi. Misalnya mengamati anak yang menyayi, dia kelihatan gembira, lincah . Tetapi belum tentu hatinya gembira, dan bahagia. Mungkin sebaliknya, dia sedih dan duka tetapi dirahasiakan.

·         Apabila si objek yang diobservasi mengetahui kalau sedang diobservasi maka tidak mustahil tingkah lakunya dibuat-buat, agar observer merasa senang.

·         Observer banyak tergantung kepada faktor-faktor yang tidak dapat dapat dikontrol sebelumya.

 

Langkah-langkah menyusun observasi :

1.       Merumuskan tujuan

2.       Merumuskan kegiatan

3.       Menyusun langkah-langkah

4.       Menyusun kisi-kisi

5.       Menyusun panduan observasi

6.       Menyusun alat penilaian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger