Translate

Kamis, 11 Mei 2023

Penilaian Non Tes

 

Belajar dan mengajar mengandung 3 unsur yaitu perencanaan pengajaran, kegiatan belajar mengajar dan penilaian . Pada dasarnya penilaian atau evaluasi bukan hal yang baru dalam proses pencapaian tujun pengajaran, karena penilaian merupakan tuntutan logis dari hakikat belajar mengajar. Hal ini disebabkan karena dari seluruh rangkaian belajar mengajar, penilaian menentukan dan mengukur seberapa besar pelajaran yang sudah dikuasai oleh anak didik, dan apakah kegiatan pengajaran yang telah dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan (Hasan dan Zainul, 1992).

Ditinjau dari segi bahasa, sebagaimana dikutip dari buku Kamus lengkap Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa penilaian diartikan sebagai proses menggunakan nilai suatu objek untuk dapat menentukan suatu nilai atau hanya suatu objek diperlukan adanya ukuran atau kriteria (Poerwaderminta, 1984: 671). Sedangkan menurut Sudjana (1989: 3), “Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu criteria tertentu”. Adapun menurut Hasyim (1997: 103), “Penilaian meliputi seluruh proses dan alat yang digunakan oleh guru untuk mengambil keputusan mengenai perkembangan atau penilaian hasil belajar siswanya”.

Dari beberapa pendapat di atas, maka penilaian diartikan sebuah istilah umum yang menunjukkan sebuah rentang segala prosedur yang digunakan untuk memperoleh informasi mengenai belajar siswa (pengamatan, penilaian, penampilan atau proyek test tertulis) dan pembentukan nilai dan pertimbangan mengenai kemajuan belajar siswa.

Mengingat penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar yang digunakan baik siswa maupun guru dan pencapaian tujuan-tujuan pengajaran, maka dalam penilaian yang dilihat sejauh mana keefektifan dalam efisiensinya dalam mencapai tujuan pengajaran atau perubahan tingkah laku siswa. Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses belajar saling berkaitan satu sama lain sebab hasil merupakan akibat dari proses.

Pada umumnya alat penilaian dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu test dan non test. Kedua jenis ini dapat digunakan untuk menilai sasaran penilaian. Menurut Sudjana (1989:6) “Pengertian test sebagai alat penilaian adalah pernyataan-pernyataan yang diberikan pada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (test lisan) dan dalam bentuk tertulis (test tertulis) atau dalam bentuk perbuatan (test tindakan)”.

Penilaian non test adalah penilaian pengamatan perubahan tingkah laku yang berhubungan dengan apa yang dapat diperbuat atau dikerjakan oleh peserta didik dibandingkan dengan apa yang diketahui atau dipahaminya. Dengan kata lain penilaian non test behubungan dengan penampilan yang dapat diamati dibandingkan dengan pengetahuan dan proses mental lainnya yang tidak dapat diamati oleh indera.

Adapun menurut Hasyim (1997: 8) ”Penilaian non test adalah penilaian yang mengukur kemampuan siswa secara langsung dengan tugas-tugas riil dalam proses pembelajaran. Contoh penilaian non test banyak terdapat pada keterampilan menulis untuk bahasa, percobaan laboratorium sains, bongkar pasang mesin, teknik dan sebagainya”.

Disamping penilaian non test merupakan suatu kesatuan dengan penilaian test lainya, karena test pada dasarnya menilai apa yang diketahui, dipahami, diaplikasikan atau yang dapat dilakukan oleh pesrta didik dalam tingkatan proses mental yang lebih tinggi. Meskipun itu dapat didemonstrasi dalam tingkah lakunya. Karena itu dibutuhkan beberapa penilaian non test yang merupakan bagian keseluruhan dari penilaian hasil belajar peserta didik. Dan penilaian non test ini pula merupakan penilaian otentik yang menilai keterampilan dan pemahaman dengan menilai secara langsung performa murid dengan setting yang alami.

Meskipun bentuk-bentuk test formal sangat lazim digunakan sampai pada test yang digunakan, tetap saja ditemukan berbagai kelemahan didalam sistemnya. Kelemahan tersebut antara lain penilaian yang hanya berfokus pada aspek kognitif dengan materi dan keterampilan yang sangat terbatas, tidak memerlukan nalar dan keterampilan pemecahan masalah,serta tidak menilai menerapkan secara langsung dalam dunia nyata untuk mengatasinya, diperlukan jenis penilaian lain yaitu non test.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger