Proses
pembelajaran dengan strategi guided
teaching yaitu guru menyampaikan beberapa pertanyaan untuk membuka pikiran
dan kemampuan yang siswa miliki. Kemudian siswa diberi waktu untuk menjawab
pertanyaan tersebut dengan diskusi pada kelompok kecil. Dari hasil diskusi yang
siswa lakukan di kelompok kecil, siswa menyampaikan hasil jawaban mereka dan
hasilnya dikelompokkan berdasarkan kategori-kategori yang nantinya akan guru
sampaikan dalam pembelajaran. Selanjutnya guru menyampaikan pembelajaran yang
sebenarnya melalui ceramah interaktif. Terakhir, guru bersama siswa mencocokkan
dari hasil diskusi kelompok dengan materi yang disampaikan guru.
Strategi
pembelajaran terbimbing merupakan suatu perubahan “cantik” dari ceramah secara
langsung dan memungkinkan guru mempelajari apa yang telah diketahui dan
dipahami para siswa sebelum membuat poin-poin pengajaran. Strategi ini sangat
berguna ketika pegajarkan kosep-konsep abstrak. Langkah-langkah pembelajarannya
adalah sebagai berikut:[1]
1.
Tentukan sebuah
pertanyaan dan sejumlah pertanyaan yang membuka pikiran dan pengetahuan yang
dimiliki siswa dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai beberapa
kemungkinan jawaban.
2.
Berilah siswa beberapa
saat dengan berpasangan atau bersub-kelompok untuk mempertimbangkan
respon-respon mereka.
3.
Gabungkan kembali
seluruh kelas dan catatlah gagasan siswa. Jika memungkinkan, pilihlah
respon-respon mereka ke dalam daftar terpisah yang berkaitan dengan kategori-kategori
atau konsep yang berbeda yang guru coba untuk diajarkan.
4.
Sampaikan poin-poin
pembelajaran utama yang ingin guru ajarkan. Mintalah siswa menggambarkan
bagaimana respons mereka cocok dengan poin-poin ini. Catatlah ide-ide yang
menambah poin-poin pembelajaran dari materi yang guru berikan.
Strategi
ini menggunakan prinsip dasar teknik menggali (Probing Question) adalah memberikan pertanyaan yang bersifat
menggali untuk mendapatkan jawaban lebih lanjut dari siswa dengan maksud untuk
mengembangkan kualitas jawaban yang pertama, sehingga yang berikutnya lebih
jelas, akurat, serta lebih beralasan. Disamping itu dengan teknik bertanya
menggali ini guru dapat mengetahui tingkat kedalaman pengetahuan siswa.[2]
Pembelajaran terbimbing (guided teaching) merupakan ide konstruktivisme yang terfokus pada
pembelajaran yang menyenangkan dan mengarahkan siswa pada cara berpikir yang berbeda. Cara berpikir yang berbeda ini membantu meningkatkan kreatifitas siswa dalam menghasilkan solusi untuk suatu masalah yang dihadapi. Pembelajaran terbimbing lebih teliti dalam mengajarkan sebuah konsep, karena siswa diberi pengalaman lebih pada rincian konsep-konsep tersebut.
Proses pembelajaran dengan guided teaching biasanya dimulai oleh guru dengan mengajukan
pertanyaan dan meminta siswa untuk menemukan solusi. Pertanyaan tersebut bersifat terbuka
dan siswa harus membangun pengetahuannya sendiri dari pengetahuan awal yang
dimiliki. Guru
membimbing siswa
menemukan jawaban yang benar.
Kesulitan dari pembelajaran ini adalah proses
pembelajaran membutuhkan banyak waktu. Hal ini dikarenakan guru harus menunggu
siswa menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan dari pikiran-pikiran
siswa. Selain itu, guru juga harus memberikan kontrol kepada siswa yang membutuhkan
banyak waktu. Namun demikian, dengan pembelajaran terbimbing tersebut konsep
yang dibangun akan lebih baik dan lebih lama tertanam dalam memori.
[1] Melvin
L Silberman, Aktive Learning: 101
Strategi Pembelajaran Aktif, terjemahan oleh Komarudin Hidayat. (Yogyakarta:
YAPPENDIS. ), Hlm. 116
[2] Suprihadi
Saputro dkk, Strategi Pembelajaran Bahan
Sajian Program Pendidikan Akta Mengajar. (Malang: Depdiknas Universitas
Negeri Malang Fakultas Ilmu Pendidikan. 2000), hlm. 178
Tidak ada komentar:
Posting Komentar