Translate

Rabu, 02 Maret 2011

Pengertian Supervise Pendidikan.

Secara etimologi, supervise berasal dari kata super dan vision, super yang berarti atas, vision berarti penglihatan. Jadi secara etimologi supervise berarti penglihatan dari atas. Pengertian itu merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi yang melihat berkedudukan lebih tinggi dari pada yang dilihat. Istilah melihat dalam supervise searti dengan menilik, mengontrol, dan mengawasi.

Pengertian supervise dilihat dari segi semantic tidak dapat di lepaskan dari perkembangan waktu kewaktu, di mana pengertian supervise pendidikan adalah bantuan yang di berikan supervisor kepada guru agar ia mengalami pertumbuhan secara maksimal dan integral baik profesi maupun pribadinya. Maksudnya supervise di harapkan membawa dampak perkembangan secara utuh, baik perkembangan pribadi guru maupun perkembangan profesinya. Sehingga guru di harapkan mau dan mampu menciptakan situasi belajar mengajar yang baik.

Pengertian supervise pendidikan menurut beberapa ahli :

a. Neagley.

Supervise adalah pelayanan kepada guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan instruksional, belajar dan kurikulum. Supervise diartikan sebagai bantuan, pengarahan, bimbingan kepada guru dalam bidang instruksional, belajar dan kurikulum.

a. Robbins.

Supervise itu sebagai suatu kegiatan pengarahan langsung terhadap kegiatan-kegiatan bawahan.

b. Daresh.

Supervise sebagai suatu proses mengawasi kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan organisasi.

Secara garis besar supervise pendidikan adalah kegiatan mengawasi dan mengontrol personel (guru) serta memberikan bantuan secara kontinu agar ia mengalami pertumbuhan secara integral baik pribadi maupun profesinya untuk perbaikan situasi belajar mengajar.

Lucio dan Mc Neil mendefinisikan tugas supervise sebgai berikut:

a. Tugas perencanaan,yaiotu untuk memantapkan program.

b. Tugas administrasi, yaitu untuk pengambilan keputusan serta pengkoordinasian lewat pertemuan-pertemuan untuk mencari perbaikan kualitas pengajaran.

c. Partisipasi secara langsung dalam mengembangkan kurikulum, yaitu merumuskan tujuan, membuat penuntun mengajar bagi guru, dan memilih isi pengalaman belajar.

d. Melaksanakan demontrasi mengajar untuk guru-guru.

e. Melaksanakan penelitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger