Translate

Rabu, 14 November 2012

Model Pembelajaran Inquiry


Model pembelajaran inquiry merupakan suatu bentuk instruksional kognitif yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif menggunakan konsep-konsep dan prinsip-prinsip serta melakukan eksperimen-eksperimen yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan konsep dan prinsip sendiri. Inquiry adalah suatu cara penyampaian dengan penelaahan sesuatu yang bersifat mencari secara kritis, analisis, dan argumentatif (ilmiah) dengan menggunakan langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan.[1] Piaget mengemukakan bahwa inquiry merupakan model yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara leluasa agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencari jawabannya sendiri serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan apa yang ditemukan siswa yang lain.[2] Pembelajaran dengan model inquiry  merupakan pendekatan  pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah.
Ada beberapa hal yang menjadi konsep dasar (ciri utama) model pembelajaran inquiry sebagai berikut:[3]
a.         Model inquiry menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya model inquiry menempatkan siswa sebagai subjek belajar.
b.        Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari suatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief).
c.         Tujuan dari penggunaan model pembelajaran inquiry adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.

Sudjana menyatakan ada lima tahapan yang ditempuh dalam melaksanakan pembelajaran inquiry, antara lain:[4]
a.              Merumuskan masalah untuk dipecahkan oleh siswa.
b.             Menetapkan jawaban sementara atau lebih dikenal dengan istilah hipotesis.
c.              Mencari informasi, data, dan fakta yang diperlukan untuk menjawab hipotesis atau permasalahan.
d.             Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi.
e.              Mengaplikasikan kesimpulan.

Adapun pelaksanaan model pembelajaran inquiry, antara lain.[5]
a.         Guru memberi tugas meneliti suatu masalah ke kelas.
b.        Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan.
c.         Siswa mempelajari, meneliti atau membahas tugasnya di dalam kelompok.
d.        Siswa mendiskusikan hasil kerja dalam kelompok, kemudian membuat laporan dengan baik.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inquiry adalah model yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Model ini menempatkan siswa sebagai subyek belajar yang aktif. Model inquiry salah satu model pembelajaran yang memungkinkan para siswa mendapatkan jawabannya sendiri dan materi pembelajaran yang disampaikan tidak dalam bentuk final dan tak langsung, artinya dalam model inquiry siswa sendiri diberi peluang untuk mencari, meneliti dan memecahkan jawaban, menggunakan teknik pemecahan masalah.


[1] Moh. Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1993), hlm.125.
[2] E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007), hlm.108.
[3] Hamruni, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2009), hlm. 133.
[4]   Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta: Kencana Predana Media Group, 2009), hlm. 172.
[5]    Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hlm. 75.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger