Translate

Rabu, 14 November 2012

Metode Pembelajaran Tipe Group Investigation


Metode pembelajaran kooperatif tipe GI dikembangkan oleh Sholomo Sharan dan Yael Sharan, secara umum perencanaan pengorganisasian kelas dengan menggunakan teknik kooperatif tipe GI adalah kelompok dibentuk oleh peserta didik itu sendiri dengan beranggotakan 2-6 orang, tiap kelompok bebas memilih subtopik dari keseluruhan unit materi yang akan dpelajari, dan kemudian membuat laporan kelompok. Selanjutnya, setiap kelompok mempresentasikan laporannya kepada seluruh teman, untuk berbagi dan saling tukar menukar informasi temuan mereka.[1] Metode pembelajaran GI ini telah secara meluas digunakan dalam penelitian dan memperlihatkan kesuksesannya terutama untuk program-program pembelajaran dengan tugas spesifik.
Menurut Sharan, karakteristik unik GI ada pada integrasi dari empat fitur dasar yaitu investigasi, interaksi, penafsiran dan motivasi intrinsik, seperti berikut:[2]
a.   Investigasi
Investigasi dimulai ketika pendidik memberikan masalah yang menantang dan rumit kepada peserta didik di kelas. Proses investigasi menekankan inisiatif peserta didik, dibuktikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan, dengan sumber-sumber yang mereka temukan, dan jawaban yang mereka rumuskan. Pada proses investigasi ini peserta didik membangun pengetahuan yang mereka peroleh, bukan menerima apa yang diberikan pendidik kepada mereka.
b.   Interaksi
Interaksi sosial dan intelektual merupakan cara yang digunakan peserta didik untuk mengolah pengetahuan personal mereka di hadapan pengetahuan baru yang didapatkan oleh kelompok, selama berlangsungnya penyelidikan. Berdasarkan hal itu, dapat disimpulkan bahwa interaksi dalam GI sangat penting bagi peserta didik. Interaksi dalam GI diibaratkan sebagai suatu kendaraan yang dengannya peserta didik saling memberikan dorongan, mengembangkan gagasan satu sama lain, membantu untuk memfokuskan perhatian mereka terhadap tugas, dan bahkan saling mempertentangkan gagasan dengan menggunakan sudut pandang yang berseberangan.
c.    Penafsiran
Penafsiran merupakan proses sosial-intelektual yang sesungguhnya. Peserta didik pada saat menjalankan penelitian, mengumpulkan banyak sekali informasi dari berbagai sumber berbeda. Mereka saling bertukar informasi dan gagasan pada teman lain. Bersama-sama mereka membuat penafsiran atas hasil penelitian mereka.
d.   Motivasi Intrinsik
Proses penyelidikan akan mendatangkan motivasi yang kuat yang muncul akibat interaksi antara peserta didik, maupun pendidik. Keterlibatan peserta didik dalam menghubungkan masalah-masalah yang diselidiki berdasarkan keingintahuan, pengetahuan dan perasaan mereka, sehingga investigasi kelompok akan meningkatkan minat pribadi mereka untuk mencari informasi yang mereka perlukan.
Pembelajaran dengan metode GI dimulai dengan pembagian kelompok kemudian pendidik memilih topik-topik tertentu dengan permasalahan yang dapat dikembangkan dari topik itu. Langkah selanjutnya adalah peserta didik beserta pendidik menentukan metode penelitian yang dikembangkan untuk memecahkan masalah.[3]
Setiap kelompok bekerja berdasarkan metode investigasi yang telah dirumuskan. Pada tahap ini diharapkan terjadi interaksi antara peserta didik. Langkah berikutnya adalah presentasi hasil oleh masing-masing kelompok dilanjutkan dengan evaluasi. Evaluasi dapat memasukkan penilaian individu maupun kelompok.
Robert E. Slavin menyebutkan bahwa dalam GI peserta didik bekerja melalui enam tahap, yaitu:[4]
1)      Tahap 1: Mengidentifikasi Topik dan Mengatur peserta didik dalam kelompok, meliputi:
a)      Peserta didik meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topik, dan mengkategorikan saran-saran
b)      Peserta didik bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yan telah mereka pilih.
c)      Komposisi kelompok didasarkan pada ketertarikan peserta didik dan harus bersifat heterogen
d)      Pendidik membantu dalam mengumpulkan informasi dan memfasilitasi pengaturan.
2)      Tahap 2: Merencanakan tugas yang akan dipelajari
Peserta didik merencanakan bersama mengenai:
a)      Apa yang kita pelajari?
b)      Bagaimana kita mempelajari?
c)      Siapa yang mempelajari (pembagian tugas)?
d)      Untuk apa kita mempelajari?
3)      Tahap 3: Melaksanakan investigasi
a)      Peserta didik mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.
b)      Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang dilakukan kelompoknya.
c)      Peserta didik saling bertukar pendapat, berdiskusi, mengklarifikasi, dan menyintesis semua gagasan.
4)      Tahap 4: Menyiapkan laporan akhir
a)      Anggota kelompok menentukan pesan penting dari proyek mereka.
b)      Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan.
5)      Tahap 5: Mempresentasikan laporan akhir
a)      Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas dalam berbagai macam bentuk.
b)      Bagian presentasi tersebut harus dapat melibatkan pendengarnya secara aktif.
c)      Peserta didik yang lain mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh seluruh anggota kelas.
6)      Tahap 6: Evaluasi
a)      Peserta didik memberikan umpan balik mengenai topik tersebut, mengenai tugas yang telah mereka dikerjakan, mengenai keefektifan pengalaman-pengalaman mereka.
b)      Pendidik dan peserta didik berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran.
c)      Penilaian atas pembelajaran harus mengevaluasi pemikiran paling tinggi.
Pada pembelajaran GI peserta didik didorong untuk memformulasikan sendiri apa yang diperoleh melalui sajian secara tertulis maupun lisan sehingga peran aktif peserta didik sangat ditekankan demi berlangsungnya proses pembelajaran. Pendidik hanya berperan sebagai narasumber dan fasilitator. Peserta didik bekerja dalam kelompok, saling berdiskusi, bertukar pendapat dan pengalaman untuk menyelidiki dan menyelesaikan masalah yang disajikan dan diarahkan pada pembentukan konsep suatu materi. Pembelajaran yang seperti ini diharapkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan yang lebih.


[1]  Tukiran Tanireja, dkk, Model-Model Pembelajaran  Inovatif (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm.74
[2]  Tukiran Tanireja, dkk, Model-Model Pembelajaran  Inovatif (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm.75
[3] Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2009), hlm 93
[4]  Robert, E. Slavin, Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktik)…,hlm 215

1 komentar:

  1. Coin Casino: 100% Match Bonus, 100% First Deposit
    100% Match Bonus, 100% First Deposit Bonus - Casinowebet Casino. 1,000€ match bonus + 코인카지노 도메인 100 free spins on Super Lucky Star Slot

    BalasHapus

Powered By Blogger