Metode pembelajaran
kooperatif tipe GI dikembangkan oleh Sholomo Sharan dan Yael Sharan, secara
umum perencanaan pengorganisasian kelas dengan menggunakan teknik kooperatif
tipe GI adalah kelompok dibentuk oleh peserta didik itu sendiri dengan
beranggotakan 2-6 orang, tiap kelompok bebas memilih subtopik dari keseluruhan
unit materi yang akan dpelajari, dan kemudian membuat laporan kelompok.
Selanjutnya, setiap kelompok mempresentasikan laporannya kepada seluruh teman,
untuk berbagi dan saling tukar menukar informasi temuan mereka.[1] Metode pembelajaran GI ini
telah secara meluas digunakan dalam penelitian dan memperlihatkan kesuksesannya
terutama untuk program-program pembelajaran dengan tugas spesifik.
Menurut Sharan, karakteristik unik GI ada pada integrasi dari empat fitur dasar yaitu
investigasi, interaksi, penafsiran dan motivasi intrinsik, seperti berikut:[2]
a. Investigasi
Investigasi
dimulai ketika pendidik memberikan masalah yang menantang dan rumit kepada
peserta didik di kelas. Proses investigasi menekankan inisiatif peserta didik,
dibuktikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan, dengan
sumber-sumber yang mereka temukan, dan jawaban yang mereka rumuskan. Pada
proses investigasi ini peserta didik membangun pengetahuan yang mereka peroleh,
bukan menerima apa yang diberikan pendidik kepada mereka.
b. Interaksi
Interaksi
sosial dan intelektual merupakan cara yang digunakan peserta didik untuk
mengolah pengetahuan personal mereka di hadapan pengetahuan baru yang
didapatkan oleh kelompok, selama berlangsungnya penyelidikan. Berdasarkan hal
itu, dapat disimpulkan bahwa interaksi dalam GI sangat penting bagi peserta didik.
Interaksi dalam GI diibaratkan sebagai suatu kendaraan yang dengannya peserta
didik saling memberikan dorongan, mengembangkan gagasan satu sama lain,
membantu untuk memfokuskan perhatian mereka terhadap tugas, dan bahkan saling
mempertentangkan gagasan dengan menggunakan sudut pandang yang berseberangan.
c. Penafsiran
Penafsiran merupakan
proses sosial-intelektual yang sesungguhnya. Peserta didik pada saat menjalankan penelitian, mengumpulkan banyak sekali
informasi dari berbagai sumber berbeda. Mereka saling bertukar informasi dan
gagasan pada teman lain. Bersama-sama mereka membuat penafsiran atas hasil
penelitian mereka.
d. Motivasi Intrinsik
Proses
penyelidikan akan mendatangkan motivasi yang kuat yang muncul akibat interaksi antara
peserta didik, maupun pendidik. Keterlibatan peserta didik dalam menghubungkan
masalah-masalah yang diselidiki berdasarkan keingintahuan, pengetahuan dan
perasaan mereka, sehingga investigasi kelompok akan meningkatkan minat pribadi
mereka untuk mencari informasi yang mereka perlukan.
Pembelajaran
dengan metode GI dimulai dengan pembagian kelompok kemudian pendidik memilih
topik-topik tertentu dengan permasalahan yang dapat dikembangkan dari topik
itu. Langkah selanjutnya adalah peserta didik beserta pendidik menentukan metode
penelitian yang dikembangkan untuk memecahkan masalah.[3]
Setiap
kelompok bekerja berdasarkan metode investigasi yang telah dirumuskan. Pada
tahap ini diharapkan terjadi interaksi antara peserta didik. Langkah berikutnya
adalah presentasi hasil oleh masing-masing kelompok dilanjutkan dengan
evaluasi. Evaluasi dapat memasukkan penilaian individu maupun kelompok.
Robert
E. Slavin menyebutkan bahwa dalam GI peserta didik bekerja melalui enam tahap,
yaitu:[4]
1) Tahap 1:
Mengidentifikasi Topik dan Mengatur peserta didik dalam kelompok, meliputi:
a) Peserta didik meneliti beberapa sumber, mengusulkan
sejumlah topik, dan mengkategorikan saran-saran
b) Peserta didik bergabung dengan kelompoknya untuk
mempelajari topik yan telah mereka pilih.
c) Komposisi kelompok didasarkan pada ketertarikan
peserta didik dan harus bersifat heterogen
d) Pendidik membantu dalam mengumpulkan informasi dan
memfasilitasi pengaturan.
2)
Tahap 2: Merencanakan tugas yang akan dipelajari
Peserta didik merencanakan bersama mengenai:
a) Apa yang kita pelajari?
b) Bagaimana kita mempelajari?
c) Siapa yang mempelajari (pembagian tugas)?
d) Untuk apa kita mempelajari?
3)
Tahap 3: Melaksanakan investigasi
a) Peserta didik mengumpulkan informasi, menganalisis
data, dan membuat kesimpulan.
b) Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha
yang dilakukan kelompoknya.
c) Peserta didik saling bertukar pendapat, berdiskusi,
mengklarifikasi, dan menyintesis semua gagasan.
4)
Tahap 4: Menyiapkan laporan akhir
a) Anggota kelompok menentukan pesan penting dari proyek
mereka.
b) Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka
laporkan.
5)
Tahap 5: Mempresentasikan laporan akhir
a) Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas dalam
berbagai macam bentuk.
b) Bagian presentasi tersebut harus dapat melibatkan
pendengarnya secara aktif.
c) Peserta didik yang lain mengevaluasi kejelasan dan
penampilan presentasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya
oleh seluruh anggota kelas.
6)
Tahap 6: Evaluasi
a) Peserta didik memberikan umpan balik mengenai topik
tersebut, mengenai tugas yang telah mereka dikerjakan, mengenai keefektifan
pengalaman-pengalaman mereka.
b) Pendidik dan peserta didik berkolaborasi dalam
mengevaluasi pembelajaran.
c) Penilaian atas pembelajaran harus mengevaluasi
pemikiran paling tinggi.
Pada pembelajaran GI peserta didik didorong untuk memformulasikan
sendiri apa yang diperoleh melalui sajian secara tertulis maupun lisan sehingga
peran aktif peserta didik sangat ditekankan demi berlangsungnya proses
pembelajaran. Pendidik hanya berperan sebagai narasumber dan fasilitator.
Peserta didik bekerja dalam kelompok, saling berdiskusi, bertukar pendapat dan
pengalaman untuk menyelidiki dan menyelesaikan masalah yang disajikan dan
diarahkan pada pembentukan konsep suatu materi. Pembelajaran yang seperti ini
diharapkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan yang lebih.
Coin Casino: 100% Match Bonus, 100% First Deposit
BalasHapus100% Match Bonus, 100% First Deposit Bonus - Casinowebet Casino. 1,000€ match bonus + 코인카지노 도메인 100 free spins on Super Lucky Star Slot