Translate

Kamis, 26 Maret 2015

Omega-3 Dapat Meningkatkan Konsentrasi Anak Hiperaktif


Anak-anak dengan gangguan attention-deficit/hyperactivity desease (ADHD) umumnya sulit diminta perhatiannya dan berkonsentrasi. Tapi sebuah penelitian dari Belanda menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 dapat meningkatkan perhatian anak-anak, khususnya pada anak dengan ADHD.

Penelitian ini melibatkan 80 anak laki-laki berusia 8-14 tahun, di mana setengah dari mereka mengalami ADHD. Studi ini didanai oleh Unilever Research & Development yang juga terlibat dalam konsepsi dan desain penelitian, serta menjadi produsen margarin kaya asam lemak omega-3 yang akan dikonsumsi anak-anak tersebut setiap harinya selama 16 minggu.

Hasilnya, terjadi peningkatan perhatian baik pada anak-anak tersebut, namun efeknya lebih baik pada anak dengan ADHD. "Penemuan ini dapat menjadi perawatan farmakologis pada ADHD," ujar para peneliti dari University Medical Center Utrecht.

Pada penelitian terdahulu ditemukan bahwa anak-anak dengan ADHD memiliki tingkat asam omega-3 yang rendah dibanding anak yang tidak mengalami ADHD. Walaupun temuan ini mendukung hipotesis asam lemak omega-3 dapat membantu anak-anak dengan ADHD, kepala pengembangan dan perilaku pediatri Rumah Sakit Nationwide Children di Ohio, Daniel Coury mengatakan, dirinya belum dapat menyebut studi ini sebuah studi definitif.

Efek dari asam lemak omega-3 pada masalah perhatian tidaklah begitu besar. Pada uji perhatian yang dilakukan para peneliti dengan memberi ketentuan nilai hingga 20 poin, dan skor yang semakin rendah menunjukkan semakin sedikit masalah pada perhatian. Para peneliti mendapatkan hasil, anak dengan ADHD yang mengonsumsi omega-3 nilainya meningkat dari 9,1 menjadi 7,7. Sementara untuk anak tanpa ADHD, rata-rata peningkatan hanya 0.1 poin.

Anak-anak dalam penelitian ini juga menjalani pemindaian otak sementara mereka melakukan tugas yang dapat mengukur perhatian mereka. Hasilnya, tidak ada perbedaan dalam hal kinerja dan aktivitas otak pada kedua kelompok. Alasan mengapa asam lemak omega-3 dapat memengaruhi gejala ADHD belum diketahui, tetapi senyawa tersebut dianggap penting bagi sel-sel otak.

"Omega-3 merupakan senyawa penting bagi otak. Jika jumlahnya banyak dalam membran sel otak, itu akan memfasilitasi transmisi sinyal saraf," ujar peneliti Dienke Bos dari Universiy Medical Center Utrect, seperti dikutip dari Live Science, Rabu, (25/3/2015).

Menurut National Center for Complementary and Integrative Health, suplemen asam lemak omega-3 tidak memiliki efek samping yang berbahaya. Namun, mereka menambahkan bahwa suplemen ini juga dapat memperlambat proses pemulihan pendarahan sehingga konsumsinya harus didiskusikan dengan petugas medis terlebih dulu.




Sumber: http://health.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger